Sunday, 9 October 2011

Apabila Dibanding-bandingkan..



Kadang-kadang kita merasakan diri kita tidak memberi sebarang kebaikan kepada orang lain disebabkan diri kita sering saja dibanding-bandingkan oleh orang lain..
Kita juga akan berasa sedemikian rupa melalui sikap diri kita yang merendah-rendahkan diri ke tahap maksima..
Hasil daripada fenomena tersebut menyebabkan diri kita hilang keyakinan terhadap diri sendiri lantas mempengaruhi setiap perkara yang ingin dilakukan..


Tapi disini kita akan fokus terhadap fenomena diri dibanding-bandingkan oleh orang lain.. Dalam konteks ini, masyarakat di sekeliling seharusnya tidak membanding-bandingkan seseorang individu.. Mungkin dengan niat untuk mengubah diri seseorang.. Namun apakah kesan yang bakal dihadapi individu yang menerimanya?? Kebarangkalian akan diterima secara positif namun bagaimana pula jika diterima secara negatif??


Individu yang menerima secara negatif akan merasa diri mereka tidak dihargai, tertekan, sedih malah akan menyimpan dendam terhadap apa yang diperkatakan.. Apabila fenomena ini berlaku terhadap seseorang pelajar, konsentrasi pelajar terhadap pelajaran mungkin terjejas.. Mereka akan merasa pelajaran itu tidak perlu lagi diutamakan kerana mereka sering diperlekeh-lekehkan prestasi mereka.. Sewajarnya pelajar seperti ini diberi galakan dan juga bimbingan untuk menaikkan semangat mereka meningkatkan prestasi mereka.. 


Oleh itu, kita tidak seharusnya membanding-bandingkan seseorang itu hanya disebabkan kelemahan mereka.. Kemungkinan kelemahan yang ditonjolkan bukan ciri-ciri mereka itu sendiri.. Kita seharusnya menanyakan masalah yang dihadapi yang menyebabkan mereka berlakuan tersebut.. Perkara seperti ini juga akan mengaibkan diri mereka.. 


Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW pernah bertanya, “Tahukah kamu, apa itu ghibah? ” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan? ” Rasulullah berkata, “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu tentang dirinya, maka bererti kamu telah menggibahnya (mengumpatnya). Namun apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka bererti kamu telah menfitnahnya (menuduh tanpa bukti).” (HR Muslim)




“Whoever undertakes to set himself up as a judge of Truth 
and Knowledge is shipwrecked by the laughter of the gods.”
-Albert Einstein-

1 comment: